Denpasar, 23 Oktober 2024 – Fakultas Teknik Dwijendra University menyelenggarakan seminar bertajuk Sinergi Arsitektur Hijau dan Pertanian untuk Lingkungan Binaan Berkelanjutan di Aula Udyana Shanti, Yayasan Dwijendra. Acara ini menghadirkan dua narasumber terkemuka: Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A., Rektor Dwijendra University, dan Ar. Ir. I Gusti Agung Adi Wiraguna, ST., M.Ars., IAI., IPM., ASEAN ENG, seorang arsitek profesional. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Ir. Putu Gde Ery Suardana, M.Erg., dan dihadiri oleh dosen serta mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Fakultas Pertanian dan Bisnis.

Seminar dimulai dengan sambutan dari Prof. Gede Sedana, yang menekankan pentingnya mempertahankan sistem subak sebagai warisan budaya Bali yang erat kaitannya dengan pertanian dan arsitektur. Dalam pemaparannya, Prof. Sedana menjelaskan bahwa subak bukan hanya sistem irigasi, melainkan sebuah lanskap budaya yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Subak juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan keanekaragaman hayati. Lebih lanjut, Prof. Sedana menekankan bahwa arsitektur hijau yang diterapkan dalam lingkungan binaan harus selalu mempertimbangkan kelestarian sistem subak, mengingat perannya yang signifikan dalam menjaga budaya pertanian Bali.

Selanjutnya, Ar. I Gusti Agung Adi Wiraguna berbicara tentang konsep bangunan hijau yang berkelanjutan, dengan fokus pada pengelolaan sumber daya alam dan energi. Menurutnya, arsitektur hijau tidak hanya tentang desain yang ramah lingkungan, tetapi juga tentang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi energi, pengelolaan air, dan penggunaan material ramah lingkungan. Ia juga menyoroti bahwa pada tahun 2030, sekitar sepertiga dari emisi CO2 global akan berasal dari sektor bangunan, sehingga penting bagi arsitek untuk mengambil langkah konkret dalam mendesain bangunan yang lebih efisien dan berkelanjutan【7†source】.
Seminar ini memberikan wawasan baru mengenai sinergi antara arsitektur hijau dan pertanian dalam mewujudkan lingkungan binaan yang berkelanjutan. Baik Prof. Gede Sedana maupun Ar. I Gusti Agung Adi Wiraguna sepakat bahwa kolaborasi antara kedua bidang ini akan menghasilkan solusi inovatif yang mampu menjaga keseimbangan ekologi, meningkatkan kualitas hidup, dan melestarikan warisan budaya Bali.
Para peserta seminar, yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Fakultas Teknik serta Fakultas Pertanian dan Bisnis, aktif berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam implementasi konsep arsitektur hijau dan pertanian berkelanjutan. Diskusi ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk mencapai tujuan bersama dalam menciptakan lingkungan binaan yang lebih baik untuk generasi mendatang.