
Dukung Pelestarian Budaya, Mahasiswa Dalami Konsep Arsitektur Tradisional Bali
Klungkung, 21 Maret 2025. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Dwijendra University kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian dan pengembangan arsitektur tradisional Bali melalui kegiatan eksplorasi di Pura Puncak Mundi, Nusa Penida, Klungkung. Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran akademik bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas adat dalam menjaga warisan budaya arsitektur Bali.
Eksplorasi Arsitektur di Pura Puncak Mundi
Dengan mengusung tema Eksplorasi Arsitektur Pura Puncak Mundi, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung mengenai konsep tata ruang, filosofi, serta konstruksi bangunan sakral dalam tradisi arsitektur Bali. Pura Puncak Mundi, yang terletak di puncak tertinggi Nusa Penida, menjadi objek studi karena keunikannya dalam struktur dan tata letak yang mencerminkan nilai-nilai religius serta harmonisasi dengan alam.
Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini berkesempatan untuk mengamati secara langsung berbagai pelinggih serta memahami makna simbolis di balik setiap elemen arsitekturalnya. Selain itu, mereka juga mempelajari teknik pembangunan tradisional yang tetap lestari hingga saat ini.
Dukungan Akademik dan Harapan Ke Depan
Rektor Dwijendra University, Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., M.M.A., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Ia berharap agar eksplorasi serupa dapat dilakukan lebih sering di berbagai pura di Bali sebagai bagian dari kontribusi akademisi dalam melestarikan warisan budaya.
“Kegiatan seperti ini sangat penting bagi mahasiswa arsitektur, karena memberikan pengalaman langsung dalam memahami nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam desain pura. Dengan seringnya kegiatan semacam ini, kita dapat berperan aktif dalam menjaga dan mendokumentasikan arsitektur sakral Bali,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Dekan Fakultas Teknik, Ir. Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja, S.T., M.T., menegaskan bahwa eksplorasi ini sejalan dengan visi Program Studi Arsitektur yang fokus pada kajian dan pelestarian arsitektur tradisional Bali.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori di dalam kelas, tetapi juga terlibat langsung dalam studi lapangan. Ini akan menjadi bekal penting bagi mereka dalam merancang dan mengadaptasi konsep arsitektur tradisional ke dalam desain masa kini tanpa kehilangan esensi budayanya,” jelasnya.
Belajar dari Jro Mangku Pura Puncak Mundi
Sebagai bagian dari eksplorasi, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Jro Mangku Pura Puncak Mundi, yang memberikan wawasan mendalam mengenai sejarah serta fungsi setiap pelinggih di dalam kompleks pura.
Jro Mangku menjelaskan bahwa setiap struktur di pura memiliki peran dan makna tersendiri yang berkaitan erat dengan konsep Tri Mandala dan Tri Angga dalam arsitektur Bali. Ia juga menjelaskan tentang proses ritual dan filosofi di balik setiap elemen bangunan, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami aspek teknis, tetapi juga dimensi spiritual yang melekat pada arsitektur pura.
Kesimpulan
Eksplorasi arsitektur di Pura Puncak Mundi ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa Arsitektur Dwijendra University dalam memahami secara langsung warisan budaya arsitektur Bali. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan wawasan serta keterampilan dalam mengaplikasikan konsep arsitektur tradisional ke dalam desain modern yang tetap menghormati kearifan lokal.
Ke depan, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Dwijendra University berkomitmen untuk terus mengadakan eksplorasi serupa ke berbagai pura dan situs budaya lainnya, sebagai bentuk dedikasi dalam melestarikan arsitektur tradisional Bali serta mendukung pengembangan keilmuan arsitektur berbasis budaya lokal.